Trend Bisnis Makanan dan Snack 2015
January 13, 2015
1 Comment
Trend Bisnis Makanan dan Snack 2015 - Di tahun 2015 ini para konsumen makanan dengan rasa yang lebih kuat, menggunakan pemanis alternatif, atau makanan ringan yang terbuat dari daging nabati bahkan menggunakan ganja, menurut prediksi dari para editor khusus Specialty Food News, buletin harian dari Specialty Food Association.
Industri makanan khusus bernilai Rp11.000 triliun didorong oleh inovasi dan produksi skala kecil. Enam dari 10 konsumen AS membeli makanan khusus, dan menurut penelitian SFA, angka-angka tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun 2015.
“Produsen kuliner memanfaatkan pertumbuhan teknologi dan daya beli konsumen masa kini,” kata Denise Purcell, editor khusus Food News.
“Mereka memproduksi makanan untuk memenuhi tuntutan baru, yaitu bahan baku yang lebih baik, kemasan yang sustainable dan cara yang lebih nyaman untuk berbelanja dan makan.”
Berikut adalah prediksi beberapa editor untuk tahun 2015:
Hadirnya Pengiriman makanan segar: Percobaan untuk jasa pengiriman bahan-bahan kebutuhan rumah tangga berpotensi untuk selalu berkembang
Mendorong penggunaan protein alternatif: tepung Cricket dan daging dan keju yang terbuat dari bahan nabati akan mendapatkan lebih banyak penggemar.
Snack bar berkuasa: Rasa dan komposisi bahan yang lebih berani berarti kesempatan dan brand image baru untuk snack bar
Makanan Asia: Konsumen benua Amerika menjangkau Cina, Jepang dan Thailand untuk menemukan makanan baru, dari makanan khas Vietnam ke ramen kelas atas.
Pemanis berkadar tinggi: Pembeli beralih dari produk dengan added sugar ke alternatif pemanis alami lainnya, seperti madu dan sirup maple.
Kemasan revolusi: label yang transparan merupakan keuntungan bagi bisnis dan kemasan yang sustainable memberikan kebanggaan bagi produsen.
Generasi Z (generasi kelahiran tahun 90-an) adalah pangsa pasar: Orang tua dari generasi Z telah mencapai usia dimana mereka memiliki pengaruh, dan daya beli mereka berasal dari sini.
Mangkuk menjadi primadona: Superfood mania, konsep makanan on-the-go yang nyaman dan sehat, Fast-casual dining membuat mangkuk menjadi pilihan utama.
Industri makanan khusus bernilai Rp11.000 triliun didorong oleh inovasi dan produksi skala kecil. Enam dari 10 konsumen AS membeli makanan khusus, dan menurut penelitian SFA, angka-angka tersebut diperkirakan akan meningkat pada tahun 2015.
“Produsen kuliner memanfaatkan pertumbuhan teknologi dan daya beli konsumen masa kini,” kata Denise Purcell, editor khusus Food News.
“Mereka memproduksi makanan untuk memenuhi tuntutan baru, yaitu bahan baku yang lebih baik, kemasan yang sustainable dan cara yang lebih nyaman untuk berbelanja dan makan.”
Berikut adalah prediksi beberapa editor untuk tahun 2015:
Mendorong penggunaan protein alternatif: tepung Cricket dan daging dan keju yang terbuat dari bahan nabati akan mendapatkan lebih banyak penggemar.
Snack bar berkuasa: Rasa dan komposisi bahan yang lebih berani berarti kesempatan dan brand image baru untuk snack bar
Makanan Asia: Konsumen benua Amerika menjangkau Cina, Jepang dan Thailand untuk menemukan makanan baru, dari makanan khas Vietnam ke ramen kelas atas.
Pemanis berkadar tinggi: Pembeli beralih dari produk dengan added sugar ke alternatif pemanis alami lainnya, seperti madu dan sirup maple.
Kemasan revolusi: label yang transparan merupakan keuntungan bagi bisnis dan kemasan yang sustainable memberikan kebanggaan bagi produsen.
Generasi Z (generasi kelahiran tahun 90-an) adalah pangsa pasar: Orang tua dari generasi Z telah mencapai usia dimana mereka memiliki pengaruh, dan daya beli mereka berasal dari sini.
Mangkuk menjadi primadona: Superfood mania, konsep makanan on-the-go yang nyaman dan sehat, Fast-casual dining membuat mangkuk menjadi pilihan utama.
semoga saja makanan makanan yang disajikan memberi pengaruh yang posittive bagi kesehatan manusia sekarang
ReplyDeletehttp://herbalkistadanmiom.com