Fenomena Bila Wanita Cenderung Bertubuh Pria

Fenomena wanita cenderung bertubuh pria, Hiperandrogen bisa membuat siklus menstruasi wanita terganggu, amenorea (tidak haid), anovulasi, obesitas, dan metabolisme tubuh kacau yang memicu terjadinya resistensi insulin.

Adapun tata laksana Hiperandrogen itu sendiri adalah :

• Hindari kegemukan. Usahakan memiliki indeks massa tubuh di bawah 25.
• Lakukan olahraga secara teratur, 20 menit per hari. Berolahraga teratur dapat membakar lemak dan glukosa sehingga menghindari produksi hormon androgen secara berlebihan.
• Terapkan pola hidup sehat. Jaga kadar kolesterol jangan sampai melonjak.
• Jangan gampang stres. Atasi stres dengan baik.

Perempuan yang memiliki bulu tipis di tempat tertentu sering dibilang seksi. Namun, apa jadinya bila bulu sudah tumbuh di sembarang tempat, bahkan lebat pula? Pasti sangat merepotkan. Itulah yang dialami seorang wanita muda, sebut saja Ana.

Di pipi Ana samar-samar tumbuh cambang dan ada kumis tipis di atas bibirnya. Tidak hanya itu, tubunya terlihat kekar, macho, dan perkasa. Kulit wajahnya pun berminyak dan berjerawat. Bahkan, suaranya berubah lebih ngebass. Walaupun berada pada usia produktif, wanita ini sudah 4 tahun tidak mengalami haid.

Itulah beberapa gejala dari kelebihan hormon androgen atau hiperandrogen. Salah seorang dari pakar Ginekolog memaparkan tentang hiperandrogen, yang merupakan suatu keadaan kadar hormon androgen meningkat secara abnormal atau androgen bekerja berlebihan.

Walaupun hormon tersebut merupakan ciri khas pria, secara normal hormon ini juga dimiliki oleh kaum wanita. Hanya saja jumlahnya jauh lebih kecil daripada pria. Pada wanita, hormon ini berperan penting dalam proses pembentukan estrogen (hormon reproduksi perempuan), mempertahankan gairah seks (libido), serta memberikan rasa nyaman.

Gejala hiperandrogen pada wanita dapat terlihat pada kulit dan rambut. Kulit wajah berminyak dan berjerawat, kulit kepala berketombe, serta hirsutisme pertumbuhan rambut yang tidak normal pada wanita yang menyerupai pola pertumbuhan rambut pria. Tak hanya itum hiperandrogen bisa membuat wanita mengalami gangguan siklus menstruasi, amenorea (tidak haid), anovulasi, obesitas, abnormalitas metabolisme tubuh yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Karena itu, hal tersebut dapat memicu resiko diabetes, lemak yang tidak normal, serta penyakit kardiovaskular. Cukup mengerikan, bukan?

Share this post