Beberapa Kesalahan Dalam Menentukan Harga Barang di Bukalapak.com

Apa yang membuat konsumen tertarik dan mau membeli produk yang anda jual? banyak faktor tentunya, selain memang produk dibutuhkan, dan seller yang profesional, harga juga menjadi tolok ukur yang cukup vital. Bahkan terkadang konsumen merasa tidak membutuhkan barang itu saat ini, namun karena harganya terjangkau, bisa saja mereka tak berpikir panjang untuk membelinya.

Sebagai seorang seller, menentukan harga memang gampang-gampang susah. Pinginnya sih untung besar, tapi juga tidak berarti kita memberi harga yang kelewatan. Ingatlah bahwa di era serba digital ini, konsumen semakin pintar dalam berbelanja, mereka pada umumnya akan membandingkan harga dari satu seller dengan seller lainnya. Berikut sedikit informasi, beberapa kesalahan dalam menentukan harga bagi seller:

1) Terlalu tinggi

Seperti yang tadi disampaikan, sangat wajar seller ingin mendapatkan keuntungan lebih besar, namun jika dilakukan dengan cara memberi harga yang terlampau tinggi dari pasaran bersiap-siap saja anda untuk tidak dilirik konsumen.

Konsumen akan berpikir “Untuk apa beli mahal-mahal kalau ada barang yang sama dengan harga lebih murah”. Kecuali, itu adalah benda seni yang memang memiliki nilai jual yang tidak sama antar orang penyuka seni dan tidak. Atau jika produk anda hanya satu-satunya di pasar, tidak ada pesaing dan berkualitas.

2) Terlalu rendah

Tadi terlalu tinggi, sekarang terlalu rendah. Memang ada seller-seller yang ingin dagangannya cepet laku dan banyak dilirik orang. Mereka memasang harga terlalu rendah dengan untuk kurang dari 10% dari modal kulakan. Ini juga tidak baik bagi perkembangan bisnis anda, karena tenaga yang keluarkan, biaya listrik, transport, kertas, internet juga perlu anda perhitungkan.

3) Salah hitung komponen biaya

Kadang ada seller yang lupa memasukkan komponen administrasi dan pemasaran dalam harga pokok sehingga harga pokok akhir tidak mencakup seluruh komponen biaya. Meskipun itu pengeluaran kecil tetap harus dimasukkan dalam catatan keuangan agar anda dapat merepresentasikan biaya dengan tepat.

4) Salah hitung diskon

Masih banyak seller yang kurang memahami konsep margin dan mark up sehingga muncul kesalahan dalam menghitung diskon. Misal anda memasang mark up 100%, tapi dijual dengan diskon 50% , itu artinya percuma karena harga akan kembali ke harga pokok dan anda tak akan dapat untung.

5) Mematok margin sama rata

Setiap produk memiliki nilai masing-masing. Ada yang bernilai ekonomis, dan manfaat yang berbeda-beda. Dalam hal ini perlu mengenal subsidi silang, dengan memasang margin lebih besar pada produk yang banyak dicari dan manfaatnya lebih tinggi serta margin lebih kecil untuk produk yang kurang diminati.

Semoga bermanfaat ya, jika salah satunya terjadi pada anda segeralah untuk diperbaiki. Pengalaman saya dalam berjualan adalah selalu bingung untuk ambil untung berapa. Dari takut kemahalan tapi takut juga terlalu murah hehehe ..

Share this post