Monumen Peringatan 7 Tahun Tragedi Lapindo
June 07, 2013
Add Comment
Monumen Peringatan 7 Tahun Tragedi Lapindo - Ratusan korban lumpur dan penggiat kemarin (29/5/2013) turun ke jalan untuk memperingati tujuh tahun tragedi luapan lumpur lapindo. Dalam aksinya di titik tanggul 21 Siring, Porong, Sidoarjo, mereka kembali menekankan agar pelunasan sisa ganti rugi segera dituntaskan.
Korban lumpur dan para penggiat sosial berharap pemerintah berperan aktif dalam menangani permasalahan yang berlarut-larut ini.
Mereka mendesak pemerintah menekan PT Minarak Lapindo Jaya (MIJ) untuk secepatnya memenuhi kewajibannya atas pembayaran 3.348 berkas senilai Rp 786 miliar. Atau pemerintah mengambil alih proses pembayarannya.
Dalam aksi kemarin, ratusan korban lumpur dan penggiat sosial melakukan aksi jalan kaki 1 km dari bekas Pasar Porong lama ke tanggul titik 21. Tak sekedar berjalan kaki, mereka juga mengusung ogoh-ogoh yang menggambarkan sosok pemilik Lapindo, yakni Aburizal Bakrie.
Mereka juga mengusung berbagai poster tuntunan pelunasan ganti rugi, juga berbagai kaus partai, misalnya Golkar, PDIP, PKB, Demokrat, dan PKS. Ogoh-ogoh, poster, dan berbagai atribut partai yang dilarak itu akhirnya ditancapkan ke kolam lumpur di dekat 21.
Aktivis lingkungan hidup juga mendirikan monumen lumpur Lapindo di atas tanggul penahan lumpur sebagai pengingat tragedi semburan lumpur Lapindo yang telah menenggelamkan ribuan rumah di tiga kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan peringatan tersebut, pemerintah diharapkan segera membantu pelunasan ganti rugi oleh para warga. Sebab, sudah tujuh tahun warga menanti pelunasan, tetapi harapan itu belum kunjung terpenuhi. Peringatan tujuh tahun semburan lumpur Lapindo kemarin juga dilakukan oleh tim Djaja Laksana di tanggul titik 10 D Ketapang, Tanggulangin.
Alumnus ITS tersebut menggandeng dua orang pelukis, yakni Adenan dan Kahir, untuk melukis potret semburan lumpur Lapindo tersebut. Lewat lukisan itu, Djaja ingin mengingatkan akan bahaya amblesan tanah akibat semburan lumpur.
Alumnus ITS tersebut menggandeng dua orang pelukis, yakni Adenan dan Kahir, untuk melukis potret semburan lumpur Lapindo tersebut. Lewat lukisan itu, Djaja ingin mengingatkan akan bahaya amblesan tanah akibat semburan lumpur.
0 Response to "Monumen Peringatan 7 Tahun Tragedi Lapindo"
Post a Comment
Mohon berkomentar yang sesuai dengan pembahasan artikel. Jangan gunakan link aktif, dilarang promosi/spam gak jelas!
Komentar kamu bakal dimoderasi sebelum diterbitkan.