Sebuah Kesalahan Membawa Hikmah
May 17, 2013
Add Comment
Sebuah Kesalahan Membawa Hikmah - Coba bayangkan diri Anda ketika melakukan kesalahan di tempat kerja, lalu kesalahan itu selalu diungkit-ungkit oleh atasan atau rekan kerja Anda. Apa yang Anda rasakan? Marah? Ya, itu sudah pasti.
Sekarang, pikirkan tentang anak-anak Anda ketika mereka membuat kesalahan. Apakah Anda terus mengungkitnya? Apakah Anda kebingungan dan membesarkan mereka dengan omelan tentang yang telah mereka lakukan?
Sekarang, pikirkan tentang anak-anak Anda ketika mereka membuat kesalahan. Apakah Anda terus mengungkitnya? Apakah Anda kebingungan dan membesarkan mereka dengan omelan tentang yang telah mereka lakukan?
Ingatlah bahwa kesalahan juga merupakan bagian dari kehidupan. Tidak hanya pernah, tetapi akan ada lagi kesalahan-kesalahan lain yang akan kita buat. Berita baiknya adalah kita bisa mengambil pelajaran dari kesalahan tersebut.
Tidak bisa dihindari bahwa kesalahan merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang bagi semua orang.
Banyak hasil penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak lebih mendapatkan pelajaran penting melalui kesalahan, untuk kemudian mengambil cara yang lebih tepat, dan lebih tepat lagi sepanjang waktu.
Tidak bisa dihindari bahwa kesalahan merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang bagi semua orang.
Banyak hasil penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak lebih mendapatkan pelajaran penting melalui kesalahan, untuk kemudian mengambil cara yang lebih tepat, dan lebih tepat lagi sepanjang waktu.
Dengan demikian, Anda dituntut untuk sepintar mungkin mengambil hikmah dari setiap momen kesalahan Anda. Berikut beberapa hal yang mesti Anda ingat ketika bertemu dengan momen tersebut.
1. Evaluasi diri Anda
Apakah Anda sudah menjadi contoh yang baik bagi anak-anak Anda? Bagaimana Anda menangani kesalahan-kesalahan Anda sendiri? Bersungkutkah? Teriak-teriak? Melemparkan ke orang lain? Menangis?
Ingatlahlah bahwa anak akan merekam apa yang mereka lihat dari orang tuanya. Jadi, tinggal Anda yang menentukan, akan Anda jadikan apa anak-anak Anda nantinya?
Ingatlahlah bahwa anak akan merekam apa yang mereka lihat dari orang tuanya. Jadi, tinggal Anda yang menentukan, akan Anda jadikan apa anak-anak Anda nantinya?
2. Bersabarlah dan tunjukan kasih sayang Anda
Jangan memperlihatkan kekecewaan Anda, apalagi mengejek. Ingatlah bahwa mereka belajar, berkembang dan berusaha untuk melakukan yang terbaik. Mereka adalah makhluk-makhluk imut dengan perasaan dan ide-ide, serta kekhawatiran dan kecemasan, seperti Anda.
Ketika anak Anda yang masih berusia 2 tahun menumpahkan serealnya ke meja kerja Anda, maka omelan, hinaan, dan keluhan Anda hanya memperburuk hubungan Anda dengan anak Anda. Lebih baik Anda tersenyum dan membersihkan tumpahan tersebut.
3. Hargailah usahanya
Jangan berharap kesempurnaan, karena memang tidak ada seorang pun yang sempurna. Jika Anda memperlihatkan bahwa Anda mengharapkan kesempurnaan, Anak Anda akan takut membuat kesalahan, itu akan membuat mereka tidak mau berusaha sama sekali. Ini juga membuat mereka memilih untuk berbohong demi menutupi kesalahan daripada jujur namun malah mendapatkan kesulitan.
4. Jangan melindungi anak Anda dari kesalahan yang mereka lakukan
Lebih baik bantu mereka berpikir tentang penyelesaian masalahnya dan berusaha agar hal tersebut tidak terjadi lagi di kemudia hari. Jangan berpura-pura kesalahan tersebut tidak ada karena mereka sudah melakukannya. Sebaliknya, mengertiah bahwa kesalahan bisa membantu mereka tumbuh dan berbuat lebih baik. Ini sekaligus mengajarkan kepada anak untuk tidak melemparkan kesalahan kepada orang lain.
5. Jika Anda pernah berbuat kesalahan, cobalah berbagi pengalaman dengan Anak Anda.
Apa yang terjadi dan pelajaran apa yang berhasil Anda petik dari kejadian tersebut. Ini akan membuat mereka berpikir bahwa Anda mengerti dengan masalah mereka. Tapi bukan berarti Anda harus membuka seluruh aib yang sudah Anda lakukan. Cukup yang berkaitan dengan anak Anda saja, dan gunakan contoh personal untuk mengajarkan anak Anda.
Fokuslah pada apa yang Anda pelajari dan apa yang Anda rasakan. Bicaralah juga soal konsekuensi. Ini akan membuat anak Anda merasa seperti dimengerti akan apa yang mereka alami, karena Anda juga pernah mengalami itu.
6. Fokus pada masa kini
Hindari mengungkit-ungkit kesalahan yang sudah lewat. Jika Anda terus-menerus memunculkan kesalahan masa lalu, anak-anak Anda tidak akan pernah merasa mereka bisa keluar dari apa yang telah mereka lakukan.
Bisa saja, anak Anda akan berpikir: "Mana mungkin saya bisa melakukan lebih baik jika jika mereka (orang tua) pikir kami hanya akan melakukan kesalahan yang telah kami buat di masa lalu?"
Bisa saja, anak Anda akan berpikir: "Mana mungkin saya bisa melakukan lebih baik jika jika mereka (orang tua) pikir kami hanya akan melakukan kesalahan yang telah kami buat di masa lalu?"
7. Hargailah dan berterimakasih lah
Hargailah dan berterimakasih lah jika anak mau mengakui kesalahannya. Yang kita inginkan hanyalah perasaan nyaman pada anak ketika jujur akan kesalahan yang mereka buat.
8. Tegakkan Konsekuensi
Kebanyakan kesalahan memiliki konsekuensi alami (jika anak tidak belajar untuk ujian, nilai buruk adalah kemungkinan terbesarnya). Sebagai orang tua, peran Anda adalah menegakkan konsekuensi tersebut. Pastikan konsekuensi tersebut adil dan bisa dilakukan.
9. Ajarkan anak-anak apa yang harus mereka lakukan ketika mereka berbuat salah
Bagaimana memperbaiki kesalahan tersebut? Apakah mereka perlu meminta maaf? Membersihkan kesemrawutan, memperbaiki, atau mengganti kerusakan. Ini akan membuat mereka belajar menangani kesalahan di masa yang akan datang.
10. Bantu mereka menemukan hal positif
Adakah pelajaran yang bisa diambil dari kesalahan tersebut? Tentu, kita bisa mengambil hikmah dari segala kesalahan. Bekerjasamalah dengan anak untuk mencarinya.
11. Terlepas dari segala kesalahan, cinta Anda adalah tidak bersyarat
Jangan pernah menahan kasih sayang atau pelukan hanya karena anak Anda berbuat salah. Jadi, ketika anak Anda berbuat kesalahan kemudian berlari-lari kearah Anda untuk meminta pelukan, jangan Anda malah mendorongnya. Sebaliknya, terima itu dengan lapang dada. itulah cinta, dan cinta tidak pernah salah.
0 Response to "Sebuah Kesalahan Membawa Hikmah"
Post a Comment
Mohon berkomentar yang sesuai dengan pembahasan artikel. Jangan gunakan link aktif, dilarang promosi/spam gak jelas!
Komentar kamu bakal dimoderasi sebelum diterbitkan.