Diet Alami Dan Menyehatkan Ala GREEN SMOOTHIES - Menu Sehat Perpaduan Sayur dan Buah

Sayur hijau berpadu buah-buahan sering disebut Green Smoothies. Sajian itu mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Kadar energi sampai dengan takaran serat bisa diketahui setiap mengkonsumsinya. Dalam penyajian Green Smoothies, semua bahan sayuran dan buah-buahan tidak perlu dimasak. Diharapkan, kandungan vitamin sesuai dengan aslinya. Cara pembuatan Green Smoothies sangat mudah, cepat, dan tidak boros uang. Selain itu, kandungan lemak sajian tersebut sangat minim. Sebab, pembuatannya minimal atau bahkan tidak mengandung minyak sama sekali.

Titik Jayanti, AmdGz, seorang Ahli Gizi Rumah Sakit Husada Utama Surabaya menyatakan bahwa Buah dan sayur merupakan elemen yang memiliki banyak kandungan serat yang sangat penting bagi tubuh kita. Kandungan tersebut sulit ditemukan pada makanan nabati, kecuali jika sudah melalui proses di pabrik. Padahal, kekurangan suplai serat bisa memicu beberapa penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan metabolisme. Menu smoothies bisa digunakan sebagai menu diet yang alami.

Ditambah, serat mampu mempertahankan makanan dalam perut. Kemudian, meningkatkan pelepasan secara perlahan dalam usus. Rasa kenyang dan energi tubuh yang dihasilkan lebih tahan lama. Menurut Titik, campuran sayuran dan buah-buahan tersebut bisa dipadu-padankan, kemudian disajikan semenarik mungkin. Baik dalam bentuk makanan maupun minuman.

"Kandungan gizi pada tiap menu berbeda beda. Bila berminat, dapat menghitung beberapa gelas tiap hari yang diminum sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing," jelasnya.

Jumlah sayuran dan buah yang dikonsumsi sebaiknya 60-70% dari total porsi makan setiap hari. Prinsipnya, maksimal 15 menit setelah pengolahan harus sudah dikonsumsi. Tujuannya, menu tidak teroksidasi yang bisa mengganggu kandungan gizinya. Meski demikian, ada panduan khusus bagi yang ingin memulai diet dengan Green Smoothies.

"Sayuran hijau, khususnya kacang dan bayam, banyak mengandung oksalat. Penderita batu ginjal tidak disarankan mengkonsumsi manu ini," tegas ahli gizi RS PHC Surabaya, Lucia Ayu Martha, AmdGz.

Tidak hanya itu, sebagian besar sayuran hijau mengandung antioksidan asam fitat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium. Asam tersebut biasanya hilang jika dipanaskan.

Share this post