Menjelang Idul Adha Harga Hewan Kurban Melambung Tinggi
September 26, 2013
1 Comment
Hari Raya Idul Adha kurang tiga minggu lagi. Namun, harga hewan kurban mulai merangkak naik. Hal ini dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, salah satunya masyarakat Tulungagung. Salah satunya harga sapi yang naik sekitar 2 juta rupiah per ekor, yakni berkisar antara Rp 35 hingga Rp 40 juta per ekor. Kondisi yang sama terjadi pada harga kambing. Kini harga kambing lebih dari Rp 3 juta.
Jiat, salah satu peternak sapi di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, menyatakan bahwa kenaikan itu terjadi sejak sepekan terakhir ini. Rata-rata, kenaikannya mencapai Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Kenaikan tersebut berlaku untuk semua jenis sapi.
"Sudah seminggu harganya mengalami kenaikan. Bahkan, kenaikan bisa mencapai Rp 3 juta," ungkapnya.
Pria berusia 48 tahun itu menyatakan bahwa peternak sapi saat ini menyiapkan hewan kurban dengan berbagai pilihan harga, yakni antara Rp 12 hingga Rp 40 juta per ekor. Tentu saja, harga disesuaikan pula berdasarkan ukuran dan jenis sapi. Yang paling mahal dan tetap menjadi favorit adalah jenis limosin.
"Makin besar makin mahal dan makin banyak dagingnya," ujar pemilik ternak sapi lembu mustika tersebut saat ditemui di kandang peliharaannya.
Ketika ditanya menyangkut stok sapi untuk kurban, Jiat menyatakan bahwa dirinya siap melayani pesanan. Saat ini dia dan beberapa peternak lain menyetok sapi sekitar seratus ekor lebih dalam berbagai ukuran. Pembeli biasanya ramai pada waktu sekitar dua minggu sebelum Hari Raya Idul Adha. Selain ramai, harga sapi masih bisa naik jika mendekati hari raya.
"Harga masih bisa naik lagi. Peternak saat ini masih menyiapkan stok dan menjaga kesehatan sapi," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Peternakan (Disnak) Tulungagung terus memeriksa hewan ternak di pasaran. Mereka berupaya untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang kerap menyerang hewan ternak. Misalnya, antraks dan cacing hati.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Dinas Peternakan (Disnak) Tulungagung, menyatakan bahwa saat ini belum ditemukan kasus penyakit antraks dan cacing hati di Jawa Timur, khususnya Tulungagung. Dia menjelaskan bahwa vaksinasi bertujuan untuk mengantisipasi pengamanan kesehatan masyarakat, khususnya terhadap penyakit hewan yang menular. Apalagi, menjelang hari raya kurban atau Idul Adha 1434 H pada 15 Oktober mendatang. Pengawasan dan kewaspadaan dilakukan dengan mewaspadai kasus-kasus penyakit ternak yang muncul di tengah masyarakat dan mempertimbangkan penyebaran penyakitnya. Hewan ternak yang sehat bisa dipotong, sedangkan hewan yang sakit diobati terlebih dahulu.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete