Mengenal Lebih Jauh Siapa GITA IRAWAN WIRJAWAN
December 02, 2013
1 Comment
Mengenal Lebih Jauh Siapa GITA IRAWAN WIRJAWAN - GITA IRAWAN WIRJAWAN adalah Seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Lahir pada tanggal 21 September 1965 di Jakarta. Gita merupakan salah satu menteri termuda dalam kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Putra dari Wirjawan Djojosoegito (alm.) dan Paula Warokka Wirjawan ini menikah dengan Yasmin Stamboel Wirjawan, cucu dari Raden Oto Iskandar di Nata, dan memiliki tiga anak yaitu Gian, Gibran dan Gia.
Sebelumnya, ia adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak November 2009. Pada tahun 2012, di bawah kepemimpinan Gita di BKPM, Indonesia berhasil mencetak rekor tertinggi realisasi investasi modal asing.
Gita muda adalah seorang mahasiswa yang tangguh dan sigap mengatasi kesulitan keuangan. Tak peduli 'gengsi', ia bertahan hidup menjadi pembersih toilet, tukang cuci piring restoran, hingga jadi supir taksi.
Kesulitan finansial semasa kuliah membuatnya berpikir, semua anak muda Indonesia harus berkesempatan meraih pendidikan lebih baik. Untuk itu ia pun mendirikan Yayasan Ancora yang sudah menyalurkan beasiswa pada ribuan generasi muda Indonesia dan merintis pendirian Sekolah Rakyat untuk anak-anak usia dini.
Gita menghabiskan masa kecil di Jakarta. Masa kanak-kanak Gita seperti masa kecil anak-anak Indonesia pada umumnya. Gita kecil jarang mandi. Rambutnya kribo dan senang berjalan ke sana kemari tanpa alas kaki alias 'nyeker'. Dia pergi bersekolah di SD Budi Waluyo dan sempat menikmati menjadi siswa SMP Pangudi Luhur sebelum akhirnya pindah ke Bangladesh. Cita-cita kecilnya adalah menjadi seniman.
Sejak kecil, dia sudah menunjukan ketertarikan pada musik dan olahraga, dua hal yang menjaga keseimbangan hidupnya.
Awalnya dia tak tertarik musik sampai pada usia 13 tahun sang ayah memintanya belajar piano klasik. Dia kemudian tak sengaja mendengar musik yang diputar kakaknya. Dia menikmati Earl Klugh, Dave Brubeck, Wes Montgomery, Duke Ellington, hingga raja jazz Miles Davis hingga kini dia dikenal sebagai penikmat dan pemain musik handal.
Gita menghabiskan masa remaja di Bangladesh dan India mengikuti orang tuanya karena ayahnya yang dokter ahli kesehatan masyarakat diberi tugas sebagai perwakilan Indonesia di WHO. Di dua negara itu, dia serius memupuk cita-cita kecilnya menjadi seniman. Masa-masa sekolahnya dihabiskan untuk menekuni banyak pelajaran musik dan olahraga. Hingga akhirnya dia terbang ke Amerika Serikat untuk melanjutkan kuliah.
Masa-masa hidup Gita tersulit adalah bertahan hidup dan meneruskan kuliah di Amerika Serikat. Ayahnya saat itu sudah pensiun dan memberinya bekal tidak lebih dari seperempat biaya kuliah di sana. Saat sulit, dia selalu teringat kata-kata Winnie the Pooh "You're bigger than what you think you are".
Dia menunjukan ketangguhannya bertahan di masa sulit dengan memanfaatkan banyak kesempatan. Berbagai pekerjaan kasar pernah dia lakoni untuk mengumpulkan uang. Mulai menjadi pembersih toilet, pencuci piring di restoran, supir hingga sempat berjualan kulit ular. Di sela-sela libur kuliah, dia juga rajin memberi les piano. Di situlah dia bertemu pertama kalinya dengan Yasmin Stamboel, cucu pahlawan Otto Iskandar Dinata yang kemudian menjadi istrinya.
Berangkat dengan beasiswa musik, Gita berhasil pulang membawa kebanggaan ibunya dengan tiga gelar bidang akuntansi, adminstrasi bisnis dan ilmu administrasi publik. Dia lulus S-2 keduanya meraih Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2000.
Untuk memperluas pengetahuannya, Gita melanjutkan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Baylor University, Amerika Serikat, pada tahun 1989 dan Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2000.
Mengawali karirnya sebagai Direktur Corporate Finance di PT Bahana Securities, anak perusahaan dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Keterlibatannya dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ditunjukkan Gita di PT Pertamina (Persero) dimana ia menjabat sebagai Komisaris Independen. Selain itu, Gita juga pernah memegang jabatan kunci di beberapa bank investasi ternama dunia seperti Goldman Sachs dan JPMorgan.
Nah, sekian dulu pembahasan artikel kali ini mengenai Mengenal Lebih Jauh Siapa GITA IRAWAN WIRJAWAN. Semoga bermanfaat bagi semuanya :)
Baca juga →"Pengaruh Besar Perubahan Iklim Dipicu Danau Toba"
Sebelumnya, ia adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak November 2009. Pada tahun 2012, di bawah kepemimpinan Gita di BKPM, Indonesia berhasil mencetak rekor tertinggi realisasi investasi modal asing.
Gita muda adalah seorang mahasiswa yang tangguh dan sigap mengatasi kesulitan keuangan. Tak peduli 'gengsi', ia bertahan hidup menjadi pembersih toilet, tukang cuci piring restoran, hingga jadi supir taksi.
Kesulitan finansial semasa kuliah membuatnya berpikir, semua anak muda Indonesia harus berkesempatan meraih pendidikan lebih baik. Untuk itu ia pun mendirikan Yayasan Ancora yang sudah menyalurkan beasiswa pada ribuan generasi muda Indonesia dan merintis pendirian Sekolah Rakyat untuk anak-anak usia dini.
Gita Kecil
Terlahir berdarah Jawa-Manado. Almarhum Wirjawan Djojosoegito dan Paula Warokka Wirjawan berharap bungsu dari lima anak mereka adalah seorang perempuan. Mereka menyiapkan pernak-pernik baju bayi perempuan. Termasuk nama Gita. Tapi Tuhan berkehendak yang lahir adalah seorang lelaki pemimpin. Akhirnya diberilah dia nama 'Gita Irawan Wirjawan'.Gita menghabiskan masa kecil di Jakarta. Masa kanak-kanak Gita seperti masa kecil anak-anak Indonesia pada umumnya. Gita kecil jarang mandi. Rambutnya kribo dan senang berjalan ke sana kemari tanpa alas kaki alias 'nyeker'. Dia pergi bersekolah di SD Budi Waluyo dan sempat menikmati menjadi siswa SMP Pangudi Luhur sebelum akhirnya pindah ke Bangladesh. Cita-cita kecilnya adalah menjadi seniman.
Sejak kecil, dia sudah menunjukan ketertarikan pada musik dan olahraga, dua hal yang menjaga keseimbangan hidupnya.
Gita Remaja
Gita senang bermain basket, bulutangkis, renang dan sepak bola. Dia sempat serius bermain bulutangkis hingga pernah menjadi juara beberapa kompetisi bulutangkis regional di India. Kesenangannya bermain bulutangkis memberinya semangat dan bekal dalam memimpin PBSI. Kurang dari setahun, prestasi badminton Indonesia menunjukkan kebangkitan, terutama dalam ganda.Awalnya dia tak tertarik musik sampai pada usia 13 tahun sang ayah memintanya belajar piano klasik. Dia kemudian tak sengaja mendengar musik yang diputar kakaknya. Dia menikmati Earl Klugh, Dave Brubeck, Wes Montgomery, Duke Ellington, hingga raja jazz Miles Davis hingga kini dia dikenal sebagai penikmat dan pemain musik handal.
Gita menghabiskan masa remaja di Bangladesh dan India mengikuti orang tuanya karena ayahnya yang dokter ahli kesehatan masyarakat diberi tugas sebagai perwakilan Indonesia di WHO. Di dua negara itu, dia serius memupuk cita-cita kecilnya menjadi seniman. Masa-masa sekolahnya dihabiskan untuk menekuni banyak pelajaran musik dan olahraga. Hingga akhirnya dia terbang ke Amerika Serikat untuk melanjutkan kuliah.
Gita Pelajar
Matematika dan musik adalah dua mata kuliah utama yang dipelajarinya di Amerika. Namun ibunya Paula Warokka tak suka dia belajar musik karena khawatir Gita tak mudah mencari kerja. Si bungsu ini pun banting stir mengambil kuliah ekonomi demi kecintaannya pada sang ibu. Dia lulus Master of Business Administration di Baylor University, Amerika Serikat tahun 1989.Masa-masa hidup Gita tersulit adalah bertahan hidup dan meneruskan kuliah di Amerika Serikat. Ayahnya saat itu sudah pensiun dan memberinya bekal tidak lebih dari seperempat biaya kuliah di sana. Saat sulit, dia selalu teringat kata-kata Winnie the Pooh "You're bigger than what you think you are".
Dia menunjukan ketangguhannya bertahan di masa sulit dengan memanfaatkan banyak kesempatan. Berbagai pekerjaan kasar pernah dia lakoni untuk mengumpulkan uang. Mulai menjadi pembersih toilet, pencuci piring di restoran, supir hingga sempat berjualan kulit ular. Di sela-sela libur kuliah, dia juga rajin memberi les piano. Di situlah dia bertemu pertama kalinya dengan Yasmin Stamboel, cucu pahlawan Otto Iskandar Dinata yang kemudian menjadi istrinya.
Berangkat dengan beasiswa musik, Gita berhasil pulang membawa kebanggaan ibunya dengan tiga gelar bidang akuntansi, adminstrasi bisnis dan ilmu administrasi publik. Dia lulus S-2 keduanya meraih Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2000.
Gita Muda
Berhasil meraih beasiswa musik untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi, namun atas kehendak orang tua yang berkeinginan lain, Gita mendapatkan Bachelor Degree in Accounting (BBA) di University of Texas, Austin, Amerika Serikat pada tahun 1988. Lulus sebagai akuntan, Gita meraih lisensi Certified Public Accountant untuk negara bagian Texas.Untuk memperluas pengetahuannya, Gita melanjutkan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Baylor University, Amerika Serikat, pada tahun 1989 dan Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2000.
Mengawali karirnya sebagai Direktur Corporate Finance di PT Bahana Securities, anak perusahaan dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Keterlibatannya dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga ditunjukkan Gita di PT Pertamina (Persero) dimana ia menjabat sebagai Komisaris Independen. Selain itu, Gita juga pernah memegang jabatan kunci di beberapa bank investasi ternama dunia seperti Goldman Sachs dan JPMorgan.
VISI DAN MISI GITA IRAWAN WIRJAWAN
Visi : Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, merata, adil dan berkualitas
Misi : Memperbaiki pembangunan sosial-politik dengan pemantapan dan penyempurnaan kebijakan nasional yang makin demokratis dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, memiliki sumberdaya manusia yang unggul, berlandaskan semangat kemandirian dan jati diri “bangga berbangsa”
RENCANA PENERAPAN DALAM BEBERAPA SEKTOR
Empat Strategi Utama- Memperbaiki kualitas demokrasi.
- Meningkatkan kekuatan ekonomi yang kental dengan pemerataan.
- Menempertahankan kekayaan budaya.
- Memperkuat kemahiran ilmu dan teknologi bangsa dan negara.
- Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur; jalan, pelabuhan udara, pelabuhan laut, rel kereta api, dan listrik.
- Meningkatkan ketersediaan pangan, tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan sebagai kebutuhan dasar warga yang harus dipenuhi oleh negara.
- Memperluas lapangan pekerjaan.
- Memperkuat industri dasar yang bersifat strategis, seperti besi/baja, semen, pupuk dll.
- Memperkuat industri pertanian sehingga tidak saja dapat mencapai swasembada tetapi bisa menjadi eksportir yang paling efisien di dunia.
- Memperkuat industri pertanian sehingga tidak saja dapat mencapai swasembada tetapi bisa menjadi eksportir yang paling efisien di dunia.
- Menjalankan sistem ekonomi supply side untuk mengisi ruang-ruang produksi agar mampu memenuhi kebutuhan pasar baik dari aspek industri, manufaktur, jasa dan mata rantai produksi lainnya.
- Pemberdayaan sektor UMKM sebagai pilar penting bagi perekonomian nasional dengan akselerasi modal yang memadai dari perbankan dan lembaga keuangan.
- Menjadikan Indonesia sebagai eksportir paling efisien dalam target jangka waktu menengah ke depan.
- Mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dan ekonomi berbasis teknologi informasi.
- Memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam sehingga benar-benar berguna bagi kesejahteraan rakyat.
- Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam menyediakan jaminan sosial dan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu.
- Memperkuat program reformasi agraria (land reform) agar bisa melakukan produksi yang lebih luas untuk mencapai kemandirian pangan.
- Meningkatkan kualitas demokrasi dengan menginisiasi dan memberikan contoh dalam hal transparansi dan integritas politik.
- Memperbaiki sistem pendelegasian kewenangan dalam otonomi daerah sehingga dapat memperkuat sinergi pembangunan.
- Memperkokoh dan menyempurnakan sistem politik presidensial, sekaligus membangun keselarasan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
- Meningkatkan kualitas pemerintahan sebagai pelayan publik.
- Memperkuat supremasi sipil sebagai bagian dari penguatan kualitas demokrasi.
- Memperkuat independensi lembaga yudikatif (MK, MA, dll) agar terhindar dari campur tangan kepentingan politik.
- Melanjutkan reformasi sektor keamanan untuk memperkuat profesionalitas TNI.
- Meningkatkan anggaran pertahanan dan diiringi dengan peningkatan transparansi serta akuntabilitas anggaran.
- Meningkatkan kapabilitas personel TNI dengan komposisi yang disesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia.
- Memperkuat kapasitas dan profesionalitas lembaga intelijen, terutama dalah hal ekonomi, sumber daya alam dan teknologi.
- Memperkuat kapasitas dan profesionalitas lembaga intelijen, terutama dalah hal ekonomi, sumber daya alam dan teknologi.
- Memperkuat kapasitas dan profesionalitas aparat negara dalam penanggulangan terorisme.
- Meningkatkan kapasitas negara dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam.
- Memperkuat peran Indonesia dalam konstelasi geopolitik internasional, agar dapat memenuhi kepentingan nasional.
- Memperkuat peran Indonesia Indonesia dalam bingkai kerjasama ASEAN.
- Mengoptimalkan peran Indonesia dalam berbagai isu penting dunia.
- Memperkuat kapasitas dan kapabilitas lembaga serta aparat hubungan internasional.
- Mengarahkan orientasi utama pendidikan sebagai sarana untuk dapat mengatasi permasalahan masyarakat Indonesia, serta meningkatkan kemampuan dalam mengolah sumber daya yang ada.
- Meningkatkan jumlah sekolah dan guru di seluruh Indonesia sesuai dengan jumlah penduduk usia sekolah.
- Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan transparani pengelolaan anggaran pendidikan sebanyak 20 persen dari APBN.
- Menciptakan kurikulum, tenaga pendidik, dan model pembelajaran yang berkualitas dan paralel dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
- Meningkatkan kualitas pendidikan kewargaan untuk memperkuat rasa “bangga berbangsa”.
- Merawat kemajemukan bangsa dengan menumbuhkembangkan sikap toleransi, dan kesadaran menghargai perbedaan.
- Membuka ruang kebebasan bagi inisiatif warga untuk memperkuat kohesi sosial di dalam masyarakat serta memupuk semangat solidaritas sosial dalam berbagai bidang.
- Melanjutkan reformasi hukum dengan memperkuat prinsip dasar bahwa hukum merupakan sarana bagi terciptanya keadilan dan kesetaraan.
- Memperkuat agenda pemberantasan korupsi dengan mendorong dan memperkuat kinerja KPK serta lembaga anti korupsi lainnya, sekaligus dengan tetap menjaga independensi mereka.
- Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparat kepolisian sebagai garda terdepan penegakan hukum.
- Memperkuat kapasitas kelembagaan dan personel penegak hukum.
- Membangun sistem pengawasan terhadap aparat penegak hukum.
- Meningkatkan kualitas produk hukum dan legislasi pemerintah sehingga tidak bertentangan dengan konstitusi.
Nah, sekian dulu pembahasan artikel kali ini mengenai Mengenal Lebih Jauh Siapa GITA IRAWAN WIRJAWAN. Semoga bermanfaat bagi semuanya :)
Baca juga →"Pengaruh Besar Perubahan Iklim Dipicu Danau Toba"
Used to remember Gita Wirjawan During Green Herald Days in Bangladesh. used to sleep in their house sometimes
ReplyDeletePhil de Guzman