Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe
July 12, 2013
Add Comment
Tempe merupakan makanan hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur Rhizopus Oligosporus. Tempe rasanya memang sangat lezat, selain itu juga harganya relatif murah dan mengandung banyak manfaat. Di dalam tempe terkandung karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, serta komponen anti bakteri yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tempe ini sering diremehkan karena identik dengan makanan murah. Namun kini, tempe menjadi bintang kuliner di Amerika, Jepang, dan negara lain.
Sebagai orang Indonesia, siapa yang tidak mengenal tempe. Selain rasanya
yang gurih dan lezat, harganya yang terjangkau dan mudah di dapat,
tempe juga mengandung berbagai unsur bermanfaat. Tempe banyak dikonsumsi
di Indonesia, tetapi sekarang tempe merupakan makanan yang telah
mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan
tempe sebagai pengganti daging. Apakah Anda ingin tahu tentang
fakta-fakta mengenai makanan ini?
Dan informasi lengkap tentang tempe akan kami bahas dalam Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe berikut ini.
Sejarah Tempe
Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang berasal dari Cina atau Jepang, tempe merupakan makanan yang berasal dari Indonesia. Makanan tradisional ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam budaya masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta dan Surakarta. Pada awalnya, tempe diproduksi dari kedelai hitam yang berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa dan dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, serta berkembang sebelum abad ke-16. Kata tempe diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno, terdapat makanan yang berwarna putih yang terbuat dari tepung sagu yang disebut dengan Tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan Tumpi tersebut. Selain itu, terdapat pula rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah Kamus Bahasa Jawa-Belanda.
Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era tanam paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil perkebunan seperti singkong, ubi dan kedelai sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tiong Hoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu Yaitu koji kedelai yang difermentasikan. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air di Indonesia.
Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era tanam paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil perkebunan seperti singkong, ubi dan kedelai sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tiong Hoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu Yaitu koji kedelai yang difermentasikan. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air di Indonesia.
King of Tempe di Jepang
Berikutnya adalah pria asal Indonesia yang dijuluki sebagai sebagai "The King of Tempe" di Jepang. Hal tersebut dikarenakan pria yang bernama Rustono ini, setiap 5 (lima) hari bisa memproduksi sekitar 16.000 (enam belas ribu) bungkus tempe dengan kemasan 200 gram.
Untuk mendukung produksi tempenya, Rustono mengadakan kontrak kerja sama dengan petani kedelai di Nagahama, Jepang. Selain masyarakat Indonesia di Jepang dan masyarakat Jepang sendiri, konsumen nya juga meliputi perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah, hingga rumah sakit di Fukuoka, Jepang. Berbagai restoran vegetarian di Jepang banyak menyajikan olahan tempe dengan berbagai bentuk olahan Jepang, seperti misoshiru tempe dan tempura tempe. Serta, makanan yang paling terkenal terbuat dari tempe di Jepang adalah Burger tempe.
Selain itu, tempe juga diketahui bisa memperbaiki saluran pencernaan yang rusak, serta dapat mengatasi gangguan lambung yang kebanyakan diderita oleh penderita maag. Hal ini dikarenakan tempe bisa memberikan kenyamana di lambung. Ada sebagian orang yang percaya bahwa khasiat tempe akan muncul jika dimakan dalam bentuk mentah. Tapi, jika ingin lebih steril, lebih baik tempe tersebut terlebih dahulu dikukus, direbus, digoreng dengan sedikit minyak sebelum dikonsumsi. Menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, setiap hari tubuh perlu mengkonsumsi 25 gram protein dari kedelai, yang setara dengan 125 gram tempe.
Selain bahan-bahan Brownies pada umumnya, seperti mentega, telur, tepung terigu, coklat bubuk, dan coklat batangan, diberikan juga bahan tambahan tepung olahan tempe serta sisa potongan dan penggorengan tempe yang membuat Brownies ini berbeda dan menciptakan sensasi renyah. Siapa yang menyangka jika olahan tempe yang awalnya hanya memanfaatkan bahan yang tersisa, dan untuk menarik perhatian anaknya yang enggan makan tempe, karya Bu Nur ini justru menjadi cemilan yang banyak dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Selain tidak lazim, sensasi rasa tempe khas Kota Malang, ternyata bisa tergoda untuk menyantap Brownies Tempe ini.
Itulah tadi kisah Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe yang terangkum dalam UnikUnik Info. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima Kasih ^^
Untuk mendukung produksi tempenya, Rustono mengadakan kontrak kerja sama dengan petani kedelai di Nagahama, Jepang. Selain masyarakat Indonesia di Jepang dan masyarakat Jepang sendiri, konsumen nya juga meliputi perusahaan jasa boga, rumah makan vegetarian, toko swalayan, sekolah, hingga rumah sakit di Fukuoka, Jepang. Berbagai restoran vegetarian di Jepang banyak menyajikan olahan tempe dengan berbagai bentuk olahan Jepang, seperti misoshiru tempe dan tempura tempe. Serta, makanan yang paling terkenal terbuat dari tempe di Jepang adalah Burger tempe.
Tempe sebagai penyembuh Penyakit Maag
Berikutnya adalah bahwa tempe bisa mengatasi sakit maag. Penyakit maag ini banyak dialami oleh masyarakat yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa menjadi penyakit kronis. Tapi ternyata, ada cara mudah untuk mengatasinya, yaitu dengan mengkonsumsi tempe. Hal tersebut dikarenakan tempe mengandung protein yang bagus dan senyawa anti inflamasi atau anti peradangan. Protein yang terkandung di dalam tempe sudah siap untuk diserap tubuh, karena ia sudah terlebih dahulu dicerna oleh kapang atau jamur yang ada di tempe. Kapang atau jamur yang dihasilkan oleh ragi tempe itu bisa mengubah protein kompleks kacang kedelai, karena adanya perubahan-perubahan kimia pada protein, karbohidrat, dan lemak. Kulit kedelai yang awalnya keras menjadi lebih lembek, sehingga dapat memudahkan perut kita dalam mencernanya.Selain itu, tempe juga diketahui bisa memperbaiki saluran pencernaan yang rusak, serta dapat mengatasi gangguan lambung yang kebanyakan diderita oleh penderita maag. Hal ini dikarenakan tempe bisa memberikan kenyamana di lambung. Ada sebagian orang yang percaya bahwa khasiat tempe akan muncul jika dimakan dalam bentuk mentah. Tapi, jika ingin lebih steril, lebih baik tempe tersebut terlebih dahulu dikukus, direbus, digoreng dengan sedikit minyak sebelum dikonsumsi. Menurut Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, setiap hari tubuh perlu mengkonsumsi 25 gram protein dari kedelai, yang setara dengan 125 gram tempe.
Brownies Tempe
Berburu oleh-oleh khas kota Malang ini lebih bervariatif. Kini, ada yang terbaru dan diburu para wisatawan, yaitu Brownies Tempe. Pada awalnya, pembuatan Brownies Tempe ini dikerjakan oleh Bu Nur, yaitu salah satu warga Kota Malang. Sisa-sisa irisan tempe dan gorengan tempe yang tertinggal di penggorengan, ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan dan campuran dalam pembuatan Brownies.Selain bahan-bahan Brownies pada umumnya, seperti mentega, telur, tepung terigu, coklat bubuk, dan coklat batangan, diberikan juga bahan tambahan tepung olahan tempe serta sisa potongan dan penggorengan tempe yang membuat Brownies ini berbeda dan menciptakan sensasi renyah. Siapa yang menyangka jika olahan tempe yang awalnya hanya memanfaatkan bahan yang tersisa, dan untuk menarik perhatian anaknya yang enggan makan tempe, karya Bu Nur ini justru menjadi cemilan yang banyak dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang. Selain tidak lazim, sensasi rasa tempe khas Kota Malang, ternyata bisa tergoda untuk menyantap Brownies Tempe ini.
Itulah tadi kisah Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe yang terangkum dalam UnikUnik Info. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima Kasih ^^
0 Response to "Fakta Unik dan Menarik Tentang Tempe"
Post a Comment
Mohon berkomentar yang sesuai dengan pembahasan artikel. Jangan gunakan link aktif, dilarang promosi/spam gak jelas!
Komentar kamu bakal dimoderasi sebelum diterbitkan.